Gerakan kebangsaan Indonesia atau lazim disebut pergerakan nasional berlangsung antara tahun 1908 - 1945. Perjuangan dalam periode itu memiliki ciri-ciri, antara lain :
- perjuangan bersifat nasional
- pimpinan perjuangan ditentukan berdasarkan kemauan, kemampuan, kecerdasan dan keterampilan (rasional), tidak lagi berdasarkan kharisma.
- perjuangan berkesinambungan, walaupun pimpinan perjuangan tertangkap atau meninggal, pimpinan perjuangan dapat diganti setiap saat.
- perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan alat perjuangan.
- cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara Indonesia merdeka dan berdaulat.
- perjuangan untuk kepentingan bangsa Indonesia, tidak untuk kepentingan pribadi/golongan.
Berikut kutipan dialog antara Dr. Wahidin (penganjur pergerakan nasional) dan Sutomo (siswa STOVIA) :
A. Dr. Wahidin : Telah lama bangsa kita hidup menderita akibat penjajahan. Kita harus meningkatkan pengajaran dan kehidupan rakyat kita. Bangsa Indonesia sendiri yang harus berusaha.
B. Sutomo : Saya sependapat. Sebab, tidak mungkin penjajah berbaik hati kepada bangsa yang dijajah. Kita harus berusaha sendiri.
A. Dr. Wahidin : Nah, untuk menyebarluaskan cita-cita luhur kita itu dan menanamkan pengertian kebangsaan kepada rakyat kita, sebaiknya didirikan organisasi. Tidakkah begitu?
B. Sutomo : Cocok! Saya akan mengumpulkan teman-teman pelajar STOVIA. Saya akan mengajak mereka mendirikan organisasi perjuangan kita.
A. Dr. Wahidin : Saya sangat setuju dan mendukung rencana itu. Sebab tanpa organisasi perjuangan tidak mungkin berhasil.
B. Sutomo : Mudah-mudahan organisasi itu dapat berdiri dalam waktu singkat.
Dari percakapan di atas dapat kita ambil contoh penting dala kehidupan bermasyarakat kita saat ini, bahwa organisasi sangatlah penting untuk mencapai tujuan hidup yang adil, makmur dan sejahtera.
0 Response to "Ciri-ciri Pergerakan Nasional tahun 1908-1945"
Posting Komentar