Semangat bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia dan mengembangkan usaha dagangnya dengan cara-cara yang tidak lazim di dunia timur, yaitu sistem monopoli, lebih-lebih setelah mereka mulai mencampuri urusan pemerintahan dalam negeri pada kerajaan-kerajaan di wilayah Indonesia, maka tata kehidupan ekonomi, politik sosial dan budaya bangsa Indonesia menjadi porak-poranda karena dirusak dan didesak oleh tata kehidupan Barat.
Terjadilah perubahan-perubahan besar dalam tata kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan pengaruh tata kehidupan bangsa-bangsa Barat.
Bersamaan dengan itu Belanda juga memasukkan unsur-unsur kebudayaan Barat, misalnya agama Kristen, cara berpakaian gaya Eropa, pergaulan bebas, pendidikan dan perekonomian model Barat, sistem ekonomi kapitalis dsb.
Akibat dari sepak terjang penjajah tersebut, menjadi kacaulah kehidupan politik di Indonesia. Rakyat pribumi bangkit, bergolak dan melawan penjajah. Timbullah pertempuran sengit di mana-mana untuk menuntut kemerdekaan.
Selama masa penjajahan telah terjadi 2 pergeseran yang mencolok, yaitu :
1. Desakralisasi
Yaitu pergeseran nilai yang dulu dianggap sakral (suci) lalu berubah menjadi profaan (biasa saja). Akhirnya cara berfikir yang religius-magis berubah ke arah rasional obyektif.
Contoh : Dahulu orang berobat pasti ke dukun, kemudian berubah ke dokter. Masyarakat telah banyak yang meninggalkan hal-hal yang bersifat takhayul.
2. Disintegrasi
Yaitu memudahkan ikatan-ikatan sosial, kekeluargaan adat istiadat yang religius-religius dan keterikatan dengan lingkungan alamnya.
Akibat nilai-nilai lama (tradisional) sudah banyak ditinggalkan, padahal nilai-nilai baru belum melembaga, maka timbullah periode krisis. Unsur kebersamaan, kegotong-royongan mulai menyusut. Sifat dan paham individualisme, ambisi pribadi, serta kompetisi antar individu dalam segala hal semakin menonjol.
0 Response to "Kehidupan politik jaman penjajahan di Indonesia"
Posting Komentar