Tentang Renaisans masa Yunani-Romawi

Renaisans berarti "kelahiran kembali" peradaban Yunani-Romawi. Pada abad ke-14 dan ke-15 di Eropa terdapat suatu gerakan cendekiawan dan ilmuwan untuk mengkaji kembali ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur dan filsafat Yunani-Romawi dengan penafsiran baru. Tujuannya untuk memperteguh ajaran Kristiani dan mengubah pandangan hidup abad pertengahan yang bersifat dogmatik menjadi pandangan yang berdasarkan akal.

Sejak Renaisans, tulisan-tulisan mengenai kesusastraan tidak lagi ditulis oleh orang-orang gereja, tetapi juga ditulis oleh orang biasa dengan menggunakan bahasa ibu penulis. Dante Alighieri, seorang Italia menulis dalam bahasa Italia, La Divina Commedia (Komedi Suci).

Fransesco Petrarch dan Giovanni Boccacio mengumpulkan dan mengkaji tulisan-tulisan Yunani dan Latin, lalu ditulis kembali dalam bahasa Italia. Di bidang seni lukis pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 muncul nama-nama seperti Botticelli, Titian Raphael, Leonardo da Vinci dan Michelangelo.

Selain sebagai seniman lukis, Michelangelo juga seorang ahli pahat. Dengan cara demikian, masyarakat umum dapat mengetahui pikiran-pikiran yang hidup pada masa Yunani dan Romawi termasuk kebebasan menyatakan pikiran-pikiran itu di muka umum.

Pada masa itu, terjadi pertentangan terhadap berbagai teori ilmu pengetahuan yang pada masa sebelumnya dianut oleh Gereja. Salah satu diantaranya ialah pengetahuan tentang alam semesta.

Copernicus (1473-1593) seorang Polandia mengemukakan teori heliosentri. Menurut teori ini matahari adalah pusat alam, dan bumi berputar mengelilingi matahari. Teori ini bertentangan dengan teori yang dianut gereja yang menyatakan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi.

Tersebarnya ilmu pengetahuan adalah berkat jasa Gutenberg, seorang Jerman yang menemukan mesin cetak pada tahun 1410. Dengan ditemukannya mesin cetak, dimungkinkan ditulisnya buku dalam jumlah yang lebih banyak dengan biaya yang relatif murah.

0 Response to "Tentang Renaisans masa Yunani-Romawi"

Posting Komentar